Berkembangnya teknologi merupakan fenomena yang berdampak besar terhadap aspek kehidupan kita.
Bahkan, kini teknologi bisa berperan untuk menggantikan berbagai pekerjaan dan aktivitas yang biasanya manusia lakukan.
Hal ini tentunya dapat kita manfaatkan dengan maksimal untuk membantu kita dalam mengerjakan banyak hal dengan mudah, tak terkecuali untuk membantu mengelola peternakan.
Nyatanya, beberapa startup peternakan di Indonesia telah mengimplementasikan perkembangan teknologi dalam pengelolaan kandangnya, lho!
Secara spesifik, startup tersebut memanfaatkan Internet of Things (IoT) agar manajemen kandang dapat berjalan dengan lebih mudah dan praktis, bahkan dari jarak jauh sekalipun.
Lalu, kira-kira startup peternakan apa saja yang telah memanfaatkan IoT untuk manajemen kandang dan bagaimana mereka mengimplementasikannya? Mari kita simak lebih lanjut.
1. Chickin Smart Farm oleh Chickin Indonesia
Chickin Indonesia merupakan startup yang bergerak di bidang teknologi peternakan dan distribusi daging ayam broiler sejak tahun 2018.
Terdapat 2 produk utama dari Chickin Indonesia, yaitu Chickin Smart Farm dan Chickin Fresh.
Chickin Smart Farm merupakan teknologi peternakan yang memanfaatkan IoT dengan mengkombinasikan Software As a Software (SaaS) dan hardware.
Kedua hal ini nantinya akan memungkinkan peternak untuk mengelola kandang dari jarak jauh melalui smartphone mereka secara real-time.
Manajer kandang dapat menentukan suhu serta kelembaban sesuai keinginan melalui aplikasi Chickin App sebagai SaaS.
Kemudian, hardware yang terhubung dengan aplikasi akan mendeteksi kondisi lingkungan kandang dan menyesuaikan suhu serta kelembaban sesuai target.
Selain mengatur kondisi kandang, peternak juga dapat memantau data administrasi kandang melalui Chickin App.
Petugas kandang dapat dengan mudah melakukan proses input data ke aplikasi, sehingga peternak (pemilik) dapat memantaunya secara transparan.
Tak hanya itu, Chickin Indonesia juga menyediakan fitur update harga ayam broiler per hari yang ada di halaman ini: harga ayam broiler hari ini.
Peternak dapat memanfaatkan fitur ini untuk mempertimbangkan harga serta perkembangan ternak.
2. SMARTernak oleh DycodeX
DycodeX merupakan suatu startup yang berfokus dalam menciptakan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI) dan IoT sebagai solusi teknologi.
Salah satu produk yang DycodeX hasilkan adalah SMARTernak yang bergerak di bidang teknologi peternakan.
Produk dari DycodeX ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi pergerakan ternak.
Caranya adalah dengan memasangkan alat seperti kalung di leher ternak yang berfungsi sebagai tracker.
Alat ini dapat mendeteksi informasi terkait tingkah laku, kesehatan, berat badan, suhu tubuh, serta suhu ruangan ternak.
Data-data tersebut kemudian akan terkumpul dan divisualisasikan secara otomatis pada aplikasi smartphone secara real-time dengan memanfaatkan teknologi LoRa (Long Radio).
Dengan menggunakan SMARTernak, peternak dapat menganalisis data-data yang diperoleh untuk mencari tahu potensi ternak serta menggali lebih jauh masalah yang terjadi pada ternak.
3. BroilerX Ambient oleh BroilerX
Startup di bidang peternakan selanjutnya yang mengimplementasikan IoT adalah BroilerX.
Perangkat cerdas yang BroilerX kembangkan adalah BroilerX Ambient yang berfungsi sebagai sensor lingkungan ternak.
Karena terintegrasi secara IoT dan cloud, BroilerX Ambient dapat merekam data suhu, kelembaban, karbondioksida (CO2), dan amonia secara otomatis.
Dengan demikian, peternak dapat dengan mudah memantau kondisi lingkungan ternak.
Selain itu, BroilerX juga dapat menyajikan data feed intake, FCR, IP, dan HPP yang telah diolah secara otomatis berdasarkan data yang peternak catat dari proses chickin hingga panen.
Sistem ini merupakan wujud dari harapan BroilerX untuk membantu para peternak memantau serta menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman bagi ayam broiler.
Dengan begitu, maka peternak bisa menjaga produktivitas ayam untuk dapat menghasilkan daging ayam yang berbobot dan berkualitas.
4. XL Smart Poultry oleh XL Axiata
Setelah BroilerX, kini kita akan membahas mengenai XL Poultry Smart Farm. Dengan memanfaatkan IoT, PT XL Axiata berharap untuk bisa membantu peternak dalam meningkatkan Index Performa (IP) ternak.
Sebagai upaya mencapai tujuan tersebut, PT XL Axiata menggunakan XL flexiot sebagai full-stack IoT platform yang mempermudah proses integrasi bisnis dengan tingkat keamanan yang terjamin.
Terdapat beberapa manfaat yang bisa peternak dapatkan dari implementasi XL Smart Poultry.
Pertama adalah kemudahan pemantauan kondisi lingkungan secara real-time yang meliputi suhu, kelembaban, ammonia, kadar CO2, tingkat cahaya, hingga kecepatan angin.
Selain itu, dengan menggunakan XL Smart Poultry, maka pengaturan suhu dan kelembaban lingkungan dapat dilakukan dengan otomatis.
Peternak juga dapat menganalisis performa ternak berdasarkan indikator FCR, IP, FE, dan Mortality Rate melalui website maupun aplikasi XL Smart Poultry pada smartphone.
Pemanfaatan Teknologi untuk Indonesia yang Lebih Maju
Setelah membahas beberapa startup peternakan yang mengimplementasikan IoT, kini mulai terlihat bagaimana teknologi dapat menggantikan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh peternak atau pekerja kandang menjadi lebih cepat dan praktis.
Bahkan, IoT juga bisa berperan untuk memaksimalkan potensi budidaya serta membantu peternak untuk cepat tanggap terhadap masalah yang terjadi di lingkungan ternak.
Hal ini merupakan salah satu wujud solusi inovatif yang telah diimplementasikan oleh beberapa startup peternakan di Indonesia.
Tentunya, implementasi dari perkembangan teknologi peternakan ini masih terus berlanjut dan terus berperan aktif dalam memajukan industri peternakan di Indonesia.
Oleh karena itu, mari kita dukung, atau bahkan ikut serta, dalam mewujudkan solusi inovatif dari pemanfaatan teknologi untuk industri Indonesia yang lebih maju!
